BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rongga
hidung dilapisi oleh mukosa yang secara histologik dan fungsional dibagi atas
mukosa pernapasan
(mukosa respiratori) dan mukosa hidung (mukosa olfaktori). Mukosa pernapasan
terdapat pada sebagian besar pada rongga hidung dan permukaannya dilapisi oleh
epitel torak berlapis semu (pseudo stratified columnar ephitelium) yang
mempunyai silia dan diantaranya terdapat sel-sel goblet.
Alergi hidung adalah keadaan atopi yang aling sering
dijumpai, menyerang 20% dari populasi anak-anak dan dewasa muda di Amerika
Utara dan Eropa Barat. Di tempat lain, alergi hidung dan penyakit atopi lainnya
kelihatannya lebih rendah, terutama pada negara-negara yang kurang berkembang.
Penderita Rhinitis alergika akan mengalami hidung tersumbat berat, sekresi
hidung yang berlebihan atau rhinore, dan bersin yang terjadi berulang cepat.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui
tentang penyakit rhinitis
2. Mengetahui
perjalanan penyakit rhinitis
3. Mengetahui
komplikasi rhinitis
4. Mengetahui
asuhan keperawatan penyakit rhinitis
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 Pengertian
Rhinitis adalah suatu inflamasi ( peradangan ) pada membran mukosa di
hidung. (Dipiro, 2005 )
Rhinitis adalah peradangan selaput lendir hidung. ( Dorland, 2002 )
Rhinitis adalah istilah untuk peradangan mukosa. Menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua:
- Rhinitis akut (coryza, commond cold) merupakan peradangan membran mukosa hidung dan sinus-sinus aksesoris yang disebabkan oleh suatu virus dan bakteri. Penyakit ini dapat mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering kali terjadi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada awal musim hujan dan musim semi.
- Rhinitis kronis adalah suatu peradangan kronis pada membran mukosa yang disebabkan oleh infeksi yang berulang, karena alergi, atau karena rinitis vasomotor.
Berdasarkan
penyebabkannya :
- Rhinitis alergi
Pengertian
Rinitis alergi adalah penyakit umum yang
paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan.
Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung yang disebabkan oleh alergi terhadap
partikel, seperti: debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun
bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit
yang serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak
hanya aktivitas sehari-hari yang menjadi terganggu, biaya yang akan dikeluarkan
untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera
diatasi karena telah menjadi kronis.( www. Google.com )
Rhinitis alergi Adalah istilah umum yang
digunakan untuk menunjukkan setiap reaksi alergi mukosa hidung, dapat terjadi
bertahun-tahun atau musiman. (Dorland,2002 )
Etiologi
Rhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang diawali oleh dua tahap
sensitisasi yang diikuti oleh reaksi alergi. Reaksi alergi terdiri dari dua
fase yaitu :
Immediate Phase Allergic Reaction, Berlangsung sejak kontak dengan
allergen hingga 1 jam setelahnya
Late Phase Allergic Reaction, Reaksi yang berlangsung pada dua hingga empat jam dengan
puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga 24 jam.
Berdasarkan cara masuknya allergen
dibagi atas :
- Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernafasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur
- Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang
- Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah
- Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan
Dengan masuknya allergen ke dalam
tubuh, reaksi alergi dibagi menjadi tiga tahap besar :
1. Respon
Primer, terjadi eliminasi dan pemakanan antigen, reaksi non spesifik
2. Respon
Sekunder, reaksi yang terjadi spesifik, yang membangkitkan system
humoral, system selular saja atau bisa membangkitkan kedua system terebut, jika
antigen berhasil dihilangkan maka berhenti pada tahap ini, jika antigen masih
ada, karena defek dari ketiga mekanisme system tersebut maka berlanjut ke
respon tersier
3. Respon
Tersier , Reaksi imunologik yang tidak meguntungkan
Manifestasi Klinis
1. Bersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur
pada pagi hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali).
2. Hidung tersumbat.
- Hidung meler. Cairan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
- Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok.
- Badan menjadi lemah dan tak bersemangat.
Patofisiologi
Tepung sari yang dihirup, spora jamur, dan antigen
hewan di endapkan pada mukosa hidung. Alergen yang larut dalam air berdifusi ke
dalam epitel, dan pada individu individu yang kecenderungan atopik secara
genetik, memulai produksi imunoglobulin lokal (Ig ) E. Pelepasan mediator sel
mast yang baru, dan selanjutnya, penarikan neutrofil, eosinofil, basofil, serta
limfosit bertanggung jawab atas terjadinya reaksi awal dan reaksi fase lambat
terhadap alergen hirupan. Reaksi ini menghasilkan mukus, edema, radang, gatal,
dan vasodilatasi. Peradangan yang lambat dapat turut serta menyebabkan
hiperresponsivitas hidung terhadap rangsangan nonspesifik suatu pengaruh
persiapan. (Behrman, 2000).
When to see an allergy/asthma specialistPenatalaksanaan
Hindari kontak & eliminasi,
Keduanya merupakan terapi paling ideal. Hindari kontak dengan alergen penyebab,
sedangkan eliminasi untuk alergen ingestan (alergi makanan).
Simptomatik : Terapi medikamentosa
yaitu antihistamin, dekongestan dan kortikosteroid
o Antihistamin
Antihistamin yang sering digunakan adalah antihistamin oral. Antihistamin
oral dibagi menjadi dua yaitu generasi pertama (nonselektif) dikenal juga
sebagai antihistamin sedatif serta generasi kedua (selektif) dikenal juga
sebagai antihistamin nonsedatif.
Efek sedative antihistamin sangat cocok digunakan untuk pasien yang
mengalami gangguan tidur karena rhinitis alergi yang dideritanya. Selain itu
efek samping yang biasa ditimbulkan oleh obat golongan antihistamin adalah efek
antikolinergik seperti mulut kering, susah buang air kecil dan konstipasi.
Penggunaan obat ini perlu diperhatikan untuk pasien yang mengalami kenaikan
tekanan intraokuler, hipertiroidisme, dan penyakit kardiovaskular.
Antihistamin sangat efektif bila digunakan 1 sampai 2 jam sebelum terpapar
allergen. Penggunaan antihistamin harus selalu diperhatikan terutama mengenai
efek sampingnya. Antihistamin generasi kedua memang memberikan efek sedative
yang sangat kecil namun secara ekonomi lebih mahal.
o Dekongestan
Dekongestan topical dan sistemik merupakan simpatomimetik agen yang beraksi
pada reseptor adrenergic pada mukosa nasal, memproduksi vasokonstriksi. Topikal
dekongestan biasanya digunakan melalui sediaan tetes atau spray. Penggunaan
dekongestan jenis ini hanya sedikit atau sama sekali tidak diabsorbsi secara
sistemik (Dipiro, 2005). Penggunaan obat ini dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan rhinitis medikamentosa (rhinitis karena penggunaan obat-obatan).
Selain itu efek samping yang dapat ditimbulkan topical dekongestan antara lain
rasa terbakar, bersin, dan kering pada mukosa hidung. Untuk itu penggunaan obat
ini memerlukan konseling bagi pasien.
Sistemik dekongestan onsetnya tidak secepat dekongestan topical. Namun
durasinya biasanya bisa lebih panjang. Agen yang biasa digunakan adalah
pseudoefedrin. Pseudoefedrin dapat menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat
walaupun digunakan pada dosis terapinya (Dipiro, 2005). Obat ini harus
hati-hati digunakan untuk pasien-pasien tertentu seperti penderita hipertensi.
Saat ini telah ada produk kombinasi antara antihistamin dan dekongestan.
Kombinasi ini rasional karena mekanismenya berbeda.
o Nasal Steroid
Merupakan obat pilihan untuk rhinitis tipe perennial, dan dapat digunakan
untuk rhinitis seasonal. Nasal steroid diketahui memiliki efek samping yang
sedikit.
Obat yang biasa digunakan lainnya antara lain sodium kromolin, dan
ipatropium bromida.
Operatif : Konkotomi merupakan
tindakan memotong konka nasi inferior yang mengalami hipertrofi berat. Lakukan
setelah kita gagal mengecilkan konka nasi inferior menggunakan kauterisasi yang
memakai AgNO3 25% atau triklor asetat.
Imunoterapi : Jenisnya desensitasi,
hiposensitasi & netralisasi. Desensitasi dan hiposensitasi membentuk
blocking antibody. Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat,
berlangsung lama dan hasil pengobatan lain belum memuaskan. Netralisasi tidak
membentuk blocking antibody dan untuk alergi ingestan.
Macam-Macam Rinitis alergi
Berdasarkan waktunya, Rhinitis Alergi dapat di golongkan
menjadi:
- Rinitis alergi musiman (Hay Fever)
Biasanya terjadi pada musim semi. Umumnya
disebabkan kontak dengan allergen dari luar rumah, seperti benang sari dari
tumbuhan yang menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara
atau asap.
Gejala:
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang
dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.
Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi
mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan
tidur. Terjadi peradangan pada kelopak mata bagian dalam dan pada bagian putih
mata (konjungtivitis). Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah
kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat.
Pengobatan
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolaminn) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid.
Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolaminn) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid.
Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.
- Rinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial)
Disebabkan bukan karena musim tertentu ( serangan yang
terjadi sepanjang masa (tahunan)) diakibatkan karena kontak dengan allergen
yang sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, bulu binatang peliharaan
serta bau-bauan yang menyengat
Gejala
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang
dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.
Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi
mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan
tidur. Jarang terjadi konjungtivitis. Lapisan hidung membengkak dan
berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat. Hidung
tersumbat bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan tuba eustakius di
telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran, terutama pada anak-anak. Bisa
timbul komplikasi berupa sinusitis (infeksi sinus) dan polip
hidung.
Pengobatan
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoefedrin atau fenilpropanolaminn) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid; tidak dianjurkan untuk memberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).
Obat tetes atau obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya digunakan tidak terlalu lama karena bisa memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung. Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan terhadap infeksi sinus.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoefedrin atau fenilpropanolaminn) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid; tidak dianjurkan untuk memberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).
Obat tetes atau obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya digunakan tidak terlalu lama karena bisa memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung. Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan terhadap infeksi sinus.
Seseorang dapat mengalami rhinitis kombinasi antara dua jenis tersebut.
Masih ada satu lagi jenis rhinitis alergi, yaitu : Rhinitis alergi occupational
adalah Rhinitis yang terkait dengan pekerjaan. Paparan allergen didapat di
tempat bekerja. Biasanya dialami oleh orang yang bekerja dekat dengan binatang.
(Sheikh, 2008)
- Rhinitis Non Alergi
Pengertian
Rhinitis non
allergi disebabkan oleh : infeksi saluran napas (rhinitis viral dan rhinitis
bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural,
neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan
kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif.
Gejala
Kongesti nasal
Rabas nasal (purulent dengan rhinitis
bakterialis)
Gatal pada nasal
Bersin-bersin
Sakit kepala
Terapi
Medik
· Pemberian antihistamin
· Dekongestan
· Kortikosteroid topikal
· Natrium kromolin
Berdasarkan penyebabnya, rhinitis non alergi di golongkan sebagai berikut :
Ø Rinitis vasomotor
Pengertian
Rhinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa
hidung yang disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis.(www.
Google.com). Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis
alergisehingga sulit untuk dibedakan.
Etiologi
Belum diketahui, diduga akibat gangguan keseimbangan vasomotor.
Keseimbangn vasomotor ini dipengaruhi berbagai hal :
v Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf
simpatis, seperti: ergotamin, klorpromazin, obat antihipertensi, dan obat
vasokontriktor lokal.
v Faktor fisik, seperti iritasi asap rokok, udara dingin,
kelembapan udara yang tinggi, dan bau yang merangsang
v Faktor endokrin, seperti : kehamilan, pubertas, dan
hipotiroidisme
v Faktor psikis, seperti : cemas dan tegang ( kapita selekta)
Manifestasi klinis
Hidung tersumbat, bergantian kiri dan kana, tergantung pada posisi pasien.
Terdapat rinorea yang mukus atau serosa, kadang agak banyak. Jarang disertai
bersin, dan tidak disertai gatal di mata. Gejala memburuk pada pagi hari waktu
bangun tidur karena perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga karena asap
rokok dan sebagainya.
Berdasarkan gejala yang
menonjol, dibedakan atas golongan obstruksi dan rinorea. Pemeriksaan rinoskopi
anterior menunjukkan gambaran klasik berupa edema mukosa hidung, konka berwarna
merah gelap atau merah tua, dapat pula pucat. Permukaannya dapat licin atau
berbenjol. Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid, biasanya sedikit. Namun
pada golgongan rinorea, sekret yang ditemukan biasanya serosa dan dalam jumlah
banyak. ( kapita)
Patofisiologi
Rangsangan saraf
parasimpatis akan menyebabkan terlepasnya asetilkolin, sehingga terjadi
dilatasi pembuluh darah dalm konka serta meningkatkan permiabilitas kapiler dan
sekresi kelenjar, sedangkan rangsangan sraaf simpatis mengakibatkan
sebaliknya.( kapita)
Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaaan untuk
menyingkirkan kemungkinan rinitis alergi. Kadang ditemukan juga eosinofil pada
sekret kulit tetapi jumlahnya sedikit. Tes kulit biasnya negatif.
Penatalaksanaan
Di cari faktor yang mempengaruhi
keseimbangan vasomotor dan disingkirkan kemungkinana rhinitis alergi. Terapi
bervariasi, tergantung faktor penyebab dan gejala yang menonjol. Secara umum
terbagi atas :
v Menghindari
penyebab
v Pengobatan
simtomatis, dengan obat dekongestan oral dan kortikosteroid topikal
v Operasi,
dengan bedah beku, elektrokauter, atau konkotomi konka inferior
v Neurektomi nervus vidianus sebagai
saraf otonom mukosa hidung, jika cara-cara di atas tidak berhasil. Operasinya
tidak mudah dan komplikasinya cukup berat. (kapita )
Pengobatan
Pengobatan Rinitis Vasomotor bervariasi, tergantung
kepada faktor penyebab dan gejala yang menonjol. Secara garis besar, pengobatan
dibagi dalam:
1. Menghindari penyebab / pencetus ( Avoidance therapy )
2. Pengobatan konservatif ( Farmakoterapi ) :
1. Menghindari penyebab / pencetus ( Avoidance therapy )
2. Pengobatan konservatif ( Farmakoterapi ) :
Ø Dekongestan atau obat simpatomimetik digunakan untuk
mengurangi keluhan hidung tersumbat. Contohnya: Pseudoephedrine dan
Phenylpropanolamine (oral) serta Phenylephrine dan Oxymetazoline (semprot
hidung ).
Ø Anti histamin : paling baik untuk
golongan rinore.
Ø Kortikosteroid topikal mengurangi keluhan hidung tersumbat, rinore dan
bersin-bersin dengan menekan respon inflamasi lokal yang disebabkan oleh
mediator vasoaktif. Biasanya digunakan paling sedikit selama 1 atau 2 minggu
sebelum dicapai hasil yang memuaskan. Contoh steroid topikal : Budesonide,
Fluticasone, Flunisolide atau Beclomethasone
Ø Anti kolinergik juga efektif pada
pasien dengan rinore sebagai keluhan utamanya.Contoh : Ipratropium bromide (
nasal spray )
3. Terapi operatif ( dilakukan bila
pengobatan konservatif gagal ) :
Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau triklorasetat pekat ( chemical cautery ) maupun secara elektrik (electrical cautery).
Diatermi submukosa konka inferior (submucosal diathermy of the inferior turbinate )
Bedah beku konka inferior ( cryosurgery )
Reseksi konka parsial atau total (partial or total turbinate resection)
Turbinektomi dengan laser ( laser turbinectomy )
Neurektomi n. vidianus ( vidian neurectomy )
Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau triklorasetat pekat ( chemical cautery ) maupun secara elektrik (electrical cautery).
Diatermi submukosa konka inferior (submucosal diathermy of the inferior turbinate )
Bedah beku konka inferior ( cryosurgery )
Reseksi konka parsial atau total (partial or total turbinate resection)
Turbinektomi dengan laser ( laser turbinectomy )
Neurektomi n. vidianus ( vidian neurectomy )
Ø
Rinitis Medikamentosa
Pengertian
Rhinitis
medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan respon normal
vasomotor sebagai akibat pemakaian vasokonstriktor topical (obat tetes hidung
atau obat semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan
sumbatan hidung yang menetap. Dapat dikatakan hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang berlebihan (Drug
Abuse).
Gejala dan Tanda
Penderita mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair. Pada
pemeriksaan konka dengan secret hidung yang berlebihan. Apabila diuji dengan
adrenalin, adema konka tidak berkurang.
Terapi
1. Hentikan pemakaian obat tetes dan sempror hidung.
2. Untuk mengatasi sunbatan berulang, beri kortikosteroit
secara penurunan bertahab dengan menurunkan dosis 5 mg setiap hari.(misalnya
hari 1: 40 mg, hari 2: 35 mg dan seterusnya).
3. Obat dekongestan oral (biasanya mengandung pseudoefredin). Apabila dengan
cara ini tak ada perbaikan setelah 3 minggu pasien dirujuk ke dokter THT.
Ø Rhinitis Atrofi
Pengertian
Rhinitis Atrofi adalah satu penyakit infeksi hidung kronik dengan tanda
adanya atrofi progesif tulang dan mukosa konka. Secara klinis, mukosa hidung
menghasilkan secret kental dan cepat mongering, sehingga terbentuk krusta
berbau busuk. Sering mengenai masyarakat dengan tingkat social ekonomi lemah
dan lingkungan buruk. Lebih sering mengenai wanita, terutama pada usia
pubertas.
Etiologi
Belum jelas, beberapa hal yang dianggap sebagai penyebabnya seperti infeksi
oleh kuman spesifik, yaitu spesies Klebsiella, yang sering Klebsiella
ozanae, kemudian stafilokok, sreptokok, Pseudomonas aeruginosa,
defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronik, kelainan hormonal, dan
penyakit kolagen. Mungkin berhubungan dengan trauma atau terapi radiasi.
Manifestasi klinis
Keluhan subyektif yang sering ditemukan pada pasien biasanya nafas berbau
(sementara pasien sendiri menderita anosmia), ingus kental hijau, krusta hijau,
gangguan penciuman, sakit kepala, dan hidung tersumbat.
Pada pemeriksaan THT ditemukan rongga hidung sangat lapang, konka inferior
dan media hipotrofi atau atrofi secret purulen hijau dan krusta berwarna hijau.
Pemeriksaan penunjang
Dapat dilakukan transiluminasi, fotosinus para nasal, pemeriksaan mikro
organisme uji resistensi kuman, pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Fe serum,
dan serologi darah. Dari pemeriksaan histo patologi terlihat mukosa hidung
menjadi tipis, silia hilang, metaplasia thoraks menjadi epitel kubik atau
gepeng berlapis, kelenjar degenerasi dan atrofi, jumlahnya berkurang dan
bentuknya mengecil.
Penatalaksanaan
Belum adanya yang baku. Penatalaksanaan ditunjukkan untuk menghilangkan
etiologi, selain gejalanya dapat dilakukan secara konservatif atau operatif. Secara
konservatif dapat diberikan
1.
Antibiotic presprektum luas atau sesuaiuji resistensi kuman sampai gejala
hilang.
2.
Obat cuci hidung agar bersih dari krusta dan bau busuk hilang dengan larutan
betadine satu sendok makan dalam 100 cc air hangat
3. Vitamin A 3x50.000 unit selama 2 minggu
4.
Preparat Fe
5. Pengobatan sinusitis, bila terdapat sinusitis.
2.2 Komplikasi
- Polip hidung. Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip hidung.
- Otitis media. Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan terutama kita temukan pada pasien anak-anak.
- Sinusitis kronik
- Otitis media dan sinusitis kronik bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi melainkan adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase.
2.3 Discharge planning
· Instruksikan
pasien yang allergik untuk menghindari allergen atau iritan spt (debu, asap
tembakau, asap, bau, tepung, sprei)
· Sejukkan
membran mukosa dengan menggunakan sprey nasal salin.
· Melunakkan
sekresi yang mengering dan menghiangkan iritan.
· Ajarkan
tekhnik penggunaan obat-obatan spt sprei dan serosol.
· Anjurkan
menghembuskan hidung sebelum pemberian obat apapun thd hidung
2.4 PNP
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Identitas
Ø Nama
Ø jenis kelamin
Ø umur
Ø bangsa
keluhan utama
Bersin-bersin, hidung mengeluarkan sekret, hidung tersumbat, dan hidung
gatal
Riwayat peyakit dahulu
Pernahkan pasien
menderita penyakit THT sebelumnya.
Riwayat keluarga
Apakah keluarga adanya
yang menderita penyakit yang di alami pasien
Pemeriksaan fisik :
- Inspeksi : permukaan hidung terdapat sekret mukoid
- Palpasi : nyeri, karena adanya inflamasi
Pemeriksaan penunjang :
Ø Pemeriksaan nasoendoskopi
Ø Pemeriksaan sitologi hidung
Ø Hitung eosinofil pada darah tepi
Ø Uji kulit allergen penyebab
3.2 Diagnosa
1. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan tentang
penyakit dan prosedur tindakan medis
2. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan
obstruksi /adanya secret yang mengental
3. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan
pada hidung
4. Gangguan konsep diri berhubungan dengan rhinore
3.3 Intervensi
1. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan tentang
penyakit dan prosedur tindakan medis
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
Kriteria :
a. Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
b. Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta
pengobatannya.
Intervensi
|
Rasional
|
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Berikan kenyamanan dan ketentaman
pada klien :
- Temani klien
- Perlihatkan rasa empati( datang
dengan menyentuh klien )
3. Berikan penjelasan pada klien
tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang
jelas, singkat mudah dimengerti
4. Singkirkan stimulasi yang
berlebihan misalnya :
- Tempatkan klien diruangan yang
lebih tenang
- Batasi kontak dengan orang lain
/klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasan
5. Observasi tanda-tanda vital.
6. Bila perlu , kolaborasi dengan tim
medis
|
1. Menentukan tindakan selanjutnya
2. Memudahkan penerimaan klien
terhadap informasi yang diberikan
3. Meningkatkan pemahaman klien
tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih
kooperatif
4. Dengan menghilangkan stimulus yang
mencemaskan akan meningkatkan ketenangan klien.
5. Mengetahui perkembangan klien
secara dini.
6. Obat dapat menurunkan tingkat
kecemasan klien
|
2. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan
obstruksi /adnya secret yang mengental.
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret dikeluarkan
Kriteria :
a. Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
b. Jalan nafas
kembali normal terutama hidung
Intervensi
|
Rasional
|
a. Kaji penumpukan secret yang ada
b. Observasi tanda-tanda vital.
c. Kolaborasi dengan team medis
|
a. Mengetahui tingkat keparahan dan
tindakan selanjutnya
b. Mengetahui perkembangan klien
sebelum dilakukan operasi
c. Kerjasama untuk menghilangkan obat
yang dikonsumsi
|
3. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan
pada hidung
Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman
Kriteria :
-
Klien tidur 6-8 jam sehari
Intervensi
|
Rasional
|
a. Kaji kebutuhan tidur klien.
b. ciptakan suasana yang nyaman.
c. Anjurkan klien bernafas lewat mulut
d. Kolaborasi dengan tim medis
pemberian obat
|
a. Mengetahui permasalahan klien
dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
b. Agar klien dapat tidur dengan
tenang
c. Pernafasan tidak terganggu.
d. Pernafasan dapat efektif kembali
lewat hidung
|
4. Gangguan konsep diri berhubungan dengan rhinore
Intervensi
|
Rasional
|
a. Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan,
perkembangan dan prognosis kesehatan
b. ajarkan individu menegenai sumber komunitas yang tersedia, jika
dibutuhkan (misalnya : pusat kesehatan mental)
c. dorong individu untuk mengekspresikan perasaannya, khususnya bagaimana
individu merasakan, memikirkan, atau memandang dirinya
|
a. memberikan minat dan perhatian, memberikan kesempatan untuk
memperbaiakikesalahan konsep
b. pendekatan secara komperhensif dapat membantu memenuhi kebutuhan
pasienuntuk memelihara tingkah laku koping
c. dapat membantu meningkatkan tingkat kepercayaan diri, memperbaiki
harga diri, mrnurunkan pikiran terus menerus terhadap perubahan dan
meningkatkan perasaan terhadap pengendalian diri
|
3.4 Implementasi
1. Mendorong individu untuk bertanya mengenai masalah,
penanganan, perkembangan dan prognosis kesehatan
2. Mengatur kelembapan ruangan untuk mencegah pertumbuhan
jamur
3. Menjauhkan hewan berbulu dari pasien alergi, namun hal
ini sering tidak dipatuhi terutama oleh pecinta binatang
4.
Membersihkan
kasur secara rutin
Perawatan
a) If there is
inflammation in the nose, the treatment of choice for this form of non-allergic
rhinitis is nasal corticosteroid sprays.Jika ada peradangan di hidung,
perlakuan pilihan formulir ini untuk non-alergi rhinitis adalah sengau
corticosteroid sprays.
b) If there is
a lot of runny nose, ipratropium nasal spray can provide relief against
this symptom in non-allergic rhinitis. Jika ada banyak pilek, ipratropium
sengau semprot dapat menyediakan bantuan terhadap gejala ini di non-alergi
rhinitis.
c) If nasal
congestion is a major problem, decongestant pills or sprays can be used,
but the sprays should not be used for long periods of time,Jika hidung
tersumbat adalah masalah besar, decongestant tablet atau sprays dapat
digunakan, tetapi sprays tidak boleh digunakan untuk waktu lama,
d) Recently, an
antihistamine nasal spray has been found helpful in relieving the
symptoms of non-allergic rhinitis.Baru-baru ini, sebuah antihistamine sengau
semprot telah bermanfaat dalam melegakan gejala non-alergi rhinitis.
e) By learning about the causes and
symptoms of various forms of rhinitis, you will be better able to identify your
symptoms and triggers. Dengan belajar tentang penyebab dan gejala dari berbagai
bentuk rhinitis, Anda akan dapat lebih baik untuk mengidentifikasi gejala dan
memicu. Your allergist/immunologist can assist by making an accurate diagnosis
and developing an effective treatment plan for you. Anda allergist /
immunologist dapat membantu dengan membuat diagnosa yang akurat dan
mengembangkan rencana perawatan yang efektif untuk Anda.
3.5 Evaluasi
1. Mengetahui tentang penyakitnya
2. Sudah bisa bernafas melalui hidung dengan normal
3. Bisa tidur dengan nyenyak
4. Mengutarakan penyakitnya tentang perubahan penampilan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rhinitis adalah suatu inflamasi ( peradangan ) pada membran mukosa di
hidung. (Dipiro, 2005 )
Rhinitis adalah peradangan selaput lendir hidung. ( Dorland, 2002 )
Berdasarkan cara masuknya allergen
dibagi atas :
- Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernafasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur
- Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang
- Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah
- Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan
4.2 Saran
penyusun sangat membutuhkan saran, demi meningkatkan kwalitas dan mutu
makalah yang kami buat dilain waktu. Sehingga penyusun dapat memberikan
informasi yang lebih berguna untuk penyusun khususnya dan pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
-Behrman,
dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.1 Edisi 15. Jakarta: EGC
-Behrman,
dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.2 Edisi 18. Jakarta: EGC
-Dorland,
WA. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC
-Hassan,
rusepno dkk. 1985. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2. Jakarta: Info Medika
-Junadi,
purnawan dkk. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
-Long,
barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: Yayasan IAPK
Pajajaran
-Mansjoer,
arif dkk. 1993. Kapita Selekta Kedokteran Jilid.1 Edisi 3. jakarta :
Media Aesculapius
- Price, silvya A. 1995. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi
4. Jakarta : EGC
-Smeltzer,
suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
-
Soepardi, efiaty arsyad. 1997. Telinga-Hidung-Tenggorok. Jakarta :
fakultas kedokteran universitas indonesia
Dalam praktek sehari – hari, rinitis seringkali salah anggapan bahwa penyebabnya adalah alergi. Akibatnya type rinitis yang lain (non allergic rinitis / rinitis vasomotor dan mixed rinitis) sering kali tidak terdiagnosa. Hal ini perlu menjadi perhatian karena diagnosis yang tidak tepat menyebabkan pengobatan tidak memuaskan.2
Adanya kemiripan gejala antara rinitis vasomotor dan rinitis alergika menyebabkan dokter umum sebagai primary care sering tidak tepat dalam menegakkan diagnosa pada rinitis vasomotor tidak ditemukan adanya skin tes yang (-) dan tes allergen yang (-). Sedangkan yang alergik murni mempunyai skin tes yang (+) dan allergen yang jelas. 1
Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia < 20 tahun, sedangkan pada rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia > 20 tahun dan terbanyak diderita oleh perempuan. Berdasarkan epidemiologinya, kurang lebih 58 juta penduduk amerika menderita rinitis alergika, 19 juta menderita rinitis non-alergika dan 26 juta menderita rinitis type campuran.
Dengan demikian diharapkan dokter menjadi lebih teliti dalam melakukan anamnesa dan mempertimbangkan apakah rinitis pada pasien adalah benar – benar sebagai rinitis alergika, rinitis vasomotor atau rinitis type campuran. Sehingga pengobatan yang digunakan memberikan hasil yang optimal.
II.1. Definisi
Rinitis vasomotor adalah terdapatnya gangguan fisiologi lapisan mukosa hidung yang disebabkan peningkatan aktivitas saraf parasimpatis. Penyakit ini termasuk dalam penyakit rinitis kronis selain rinitis alergika. 9
Rinitis vasomotor adalah infeksi kronis lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan sistem saraf parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembangkakan pembuluh darah di hidung. Gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersin dan ingus yang encer. 3
Rinitis vasomotor adalah kondisi dimana pembuluh darah yang terdapat di hidung menjadi membengkak sehingga menyebabkan hidung tersumbat dan kelenjar mukus menjadi hipersekresi. 4
II.2. Anatomi hidung
Hidung terdiri dari hidung bagian luar atau piramid hidung dan rongga hidung dengan pendarahan serta persarafannya, serta fisiologi hidung. Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian – bagiannya dari atas ke bawah :
1. Pangkal hidung ( bridge )
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung
4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung ( nares anterior )
Bagian dari cavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi disebut dengan vestibulum. Vestibulum dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar subasea dan rambut panjang yang disebut vibrise.
Pada dinding lateral terdapat 4 buah konka yaitu yang terbesar bagian bawah konka inferior kemudian lebih kecil lagi keatas adalah konka media dan lebih kecil lagi konka superior dan lebih kecil disebut konka suprema yang biasanya rudimenter. 5
Diantara konka dan dinding lateral hidung terdapat meatus nasi yang jumlahnya 3 buah yaitu meatus inferior, meatus media dan meatus superior.
Rongga Hidung dilapisi oleh mukosa secara histologi dan fungsional dibagi atas mukosa pernafasan (mukosa respiratori) dan mukosa penghidu (mukosa olfaktori).
Mukosa pernafasan dilapisi oleh epitel pseudokolumnar berlapis yang mempunyai silia dan terdapat sel – sel goblet. Dalam keadaan normal warna mukosa adalah merah muda dan selalu basah karena diliputi oleh palut lendir. Gangguan pada fungsi silia akan menyebabkan banyak sekret terkumpul dan menimbulkan keluhan hidung tersumbat. Gangguan gerakan silia dapat disebabkan oleh pengeringan udara yang berlebihan, radang, sekret kental dan obat – obatan.
Mukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Mukosa dilapisi oleh epitel pseudostratified columnar tidak bersilia. Daerah mukosa penghidu berwarna coklat kekuningan..
Rongga hidung bagian bawah mendapat perdarahan dari cabang arteri maksilaris interna, diantaranya adalah ujung a. palatina mayor dan a. splenopalatina yang keluar dari foramen splenopalatina bersama n. splenopalatina. Hidung bagian depan mendapat perdarahan dari a. fasialis. Pada bagian depan septum terdapat anastomosis cabang a. splenopalatina, a. etmoidalis anterior, a. palatina mayor dan a. labialis superior yang membetuk Pleksus Kiesselbach yang mudah cidera oleh trauma sehingga sering menjadi sumber epistaksis anterior.
Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n. etmoidalis anterior yang merupakan cabang dari n. nasosiliaris yang berasal dari n. ophtalmicus. 5
Rongga hidung lainnya sebagian lainnya mendapat persarafan sensoris dari n. maxillaris melalui ganglion spenopalatina. Ganglion spenopalatina selain memberikan persarafan sensoris juga memberikan persarafan vasomotor atau otonom untuk mukosa hidung. Ganglion ini menerima serabut sensoris dari n. maksilaris ( N V2 ), serabut parasimpatis dari n. petrosus superfisialis mayor dan serabut simpatis dari n. petrosus profunda.
Ganglion spenopalatina terletak di belakang dan sedikit di atas ujung posterior konka media. N. olfaktorius turun melalui lamina cribrosa dari permukaan bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel – sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius di sepertiga atas hidung.5
II.2.1. Perjalanan Syaraf Otonom Hidung
Saraf otonom yang mempersarafi mukosa hidung berasal dari nervus vidianus yang mengandung serabut saraf simpatis dan serabut saraf parasimpatis. Nervus vidianus terbentuk dari 2 saraf yaitu n. petrosus superfisialis mayor dan n. petrosus profunda. Nervus petrosus superficialis mayor yang terdapat pada dasar fossa cranialis media yang bersifat parasimpatis dari Vertebra Cervicalis VII menuju ganglion pterigopalatina. Nervus petrosus profunda merupakan nervus yang bersifat simpatis yang meninggalkan pleksus carotis internus.
Nervus vidianus terbentuk pada pertemuan kedua nervus tersebut pada dasar kepala dan memasuki canalis vidianus (pterygoid) pada dinding anterior foramen laserum. Nervus tersebut memasuki ganglion pterygopalatina dari arah permukaan posterior dan inervasi simpatis dan parasimpatis didistribusikan pada semua lokasi yang berhubungan dengan ganlion tersebut ( canalis nasalis, cavum oris, sinus paranasalis dan glandula lakrimalis melalui cabang N.V1 dan N. V2 ).5
Fossa pterygopalatina mempunyai bentuk kerucut yang terbalik, terletak di sebelah lateral cavum nasi, anterior inferior dari fossa cranialis media, inferior di apex orbita dan medial dari fossa infratemporalis. Fossa pterygopalatina berhubungan dengan orbita, fossa cranialis medialis, cavum nasi, nasofaring, cavum oris dan fossa infratemporalis . Fossa pterygopalatina terdapat n. maxilaris, N.V2 (cabang kedua dari N. V), pterygopalatina dan arteri maxillaris.6
Batas :
Posterior
permukaan inferior os. Sphlenoidalis ala mayor
dasar dari Proc. Pterigoideus, lamina Proc. Pterygoideus.
Anterior
permukaan posterior os maxillaris
Superior
bagian posterior fissura orbitalis inferior
proc. Orbitalis os palatina
corpus os palatina
Inferior
puncak dari canalis pterygopalatina
Medial
perpendicularis os palatina
Lateral :
terletak pada fissura pterygomaxillaris
Menghubungkan
Lokasi pada pembukaan dinding posterior.
Canalis Vidian (Canalis Pterygoideus), berhubungan dengan fossa cranialis media pada bagian anterior dari foramen laserum. Berisi N. Vidianus yang di bentuk oleh N. Petrosus Profunda (serabut simpatis postganglionik). N.Vidianus juga mengandung serabut sensoris dari nervus kranialis VIII yang menginervasi palatum molle.
Foramen Rotundum, berhubungan dengan fossa cranialis media. Berisi n. maxillaris cabang ke II N.V (N.V2).
Canalis Pharyngeal, berhubungan dengan nasofaring. Berisi N.Pharingealis (cabang dari N.V2, yang berasal dari ganglion pterygopalatina) dan A.pharyngealis (cabang A.Maxillaris).
Lokasi pada pembukaan dinding superior
Foramen sphenopalatina, berhubungan dengan cavum nasi. Berisi N.Sphenopalatina, merupakan cabang dari N.V2 dari ganglion pterygopalatina dan A.Sphenopalatina (cabang dari A.Maxillaris).
Keluar dari dinding anterior
Fissure orbitalis inferior, berhubungan dengan orbita. Berisi N.Infraorbitalis (cabang N.V2), A.Infraorbitalis (cabang A.Maxilaris).
Bagian inferior fossa pterygopalatina yang masuk kedalam canalis.
Canalis pterygopalatina, berhubungan dengan dasar cavum oris. Canalis pterygopalatina menghubungkan foramina palatina superior dan inferior. Berisi V.Palatina desenden (cabang N.V2) dan A.Palatina desenden. Didalam canal, N.Palatina desenden dan A.Palatina desenden mengeluarkan cabang media dan lateral inferior hidung.
II.2.2. Fisiologi Hidung
Fungsi hidung adalah untuk
1. Jalan nafas
2. Alat pengatur kondisi udara ( air conditioning )
3. Penyaring udara
4. Sebagai indera peghidu
5. Resonansi suara
6. Turut membantu untuk proses suara
7. Reflek nasal.
Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara yang akan masuk ke alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara mengatur kelembaban udara dan mengatur suhu. Mengatur kelembaban udara dilakukan oleh palut lendir atau mucous blanket. Pada musim panas udara hampir jenuh dengan uap air, penguapan dari lapisan ini sedikit, sedangkan pada musim dingin akan terjadi keadaan sebaliknya. Pengaturan suhu dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah dibawah epitel dan adanya permukaan konka serta septum yang luas sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal, dengan demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih 37°C.5
Silia juga berfungsi sebagai pembersih hidung sehingga akan membersihkan udara yang masuk ke dalam rongga hidung .Kerusakan silia akan menyebabkan terkumpulnya mucus serta hilangnya fungsi pembersih udara sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Kerusakan silia dapat terjadi pada penyakit- penyakit seperti rhinitis. sinusitis, merokok serta pada sindroma Kartagener, yaitu gangguan herediter yang mencakup gabungan dekstrokardia ( situs inversus), bronkiektasis, dan sinusitis yang diturunkan sebagai ciri resesif autosomal.
II.3. Etiologi
Penyebab pasti rinitis vasomotor ini belum diketahui secara pasti, diduga akibat gangguan keseimbangan vasomotor. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi berbagai hal, antara lain : 9
Obat – obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, misal ergotamin, clorpromazin, obat antihipertensi dan obat vasokonstriktor lokal.
Faktor fisik, seperti asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi, dan bau yang merangsang.
Faktor endokrine, seperti kehamilan, pubertas dan hipotiroidisme.
Faktor psikis seperti cemas, tegang
II.4. Patogenesis
Ada beberapa mekanisme yang berinteraksi dengan hidung yang menyebabkan terjadinya rinitis vasomotor pada berbagai kondisi lingkungan. Sistem saraf otonom mengontrol suplai darah ke dalam mukosa nasal dan sekresi mukus. Diameter dari arteri hidung diatur oleh saraf simpatis sedangkan saraf parasimpatis mengontrol sekresi glandula dan mengurangi tingkat kekentalannya, serta menekan efek dari pembuluh darah kapasitan (kapiler).3. Efek dari hipoaktivitas saraf simpatis atau hiperaktivitas saraf parasimpatis bisa berpengaruh pada pembuluh darah tersebut yaitu menyebabkan terjadinya peningkatan edema interstisial dan akhirnya terjadi kongesti yang bermanifestasi klinis sebagai hidung tersumbat. Aktivasi dari saraf parasimpatis juga meningkatkan sekresi mukus yang menyebabkan terjadinya rinorea yang eksesif.
Teori lain meyebutkan adanya peningkatan peptida vasoaktif yang dikeluarkan sel – sel seperti sel mast. Peptida ini termasuk histamin, leukotrien, prostaglandin dan kinin. Peningkatan peptida vasoaktif ini tidak hanya mengontrol diameter pembuluh darah yang meyebabkan kongesti, hidung tersumbat, juga meningkatkan efek dari asetilkolin pada sistem saraf parasimpatis pada sekresi nasal, yang meningkatkan terjadinya rinorea. Pelepasan dari peptida ini bukan diperantarai oleh IgE seperti pada rinitis alergika. Pada beberapa kasus rinitis vasomotor, eosinofil atau sel mast kemungkinan didapati meningkat pada mukosa hidung .3,8,9. Terlalu hiperaktifnya reseptor iritans yang berperan pada terjadinya rinitis vasomotor. Banyak kasus rinitis vasomotor berkaitan dengan agen spesifik atau kondisi tertentu. Contoh beberapa agen atau kondisi yag mempengaruhi kondisi tersebut adalah ; perubahan temperatur, kelembaban udara, parfum, aroma masakan yang terlalu kuat, asap rokok, debu, polusi udara dan stress (fisik dan psikis) .3,8
Mekanisme terjadinya rinitis vasomotor oleh karena aroma dan emosi secara langsung melibatkan kerja dari hipotalamus. Aroma yang kuat akan merangsang sel – sel olfaktorius terdapat pada mukosa olfaktorii. Kemudian berjalan melalui traktus olfaktorius dan berakhir secara primer maupun sesudah merelay neuron pada dua daerah utama otak, yaitu daerah olfaktoris medial dan olfaktoris lateral. Daerah olfaktoris medial terletak pada bagian anterior hipotalamus. Jika bagian anterior hipotalamus teraktivasi misalnya oleh aroma yang kuat serta emosi, maka akan menimbulkan reaksi parasimpatetik di perifer sehingga terjadi dominasi fungsi syaraf parasimpatis di perifer, termasuk di hidung yang dapat menimbulkan manifestasi klinis berupa rhinitis vasomotor.13
Dari penelitian binatang telah diketahui bahwa vaskularisasi hidung dipersarafi sistem adrenergik maupun oleh kolinergik. Sistem saraf otonom ini yang mengontrol vaskularisasi pada umumnya dan sinusoid vena pada khususnya, memungkinan kita memahami mekanisme bendungan koana. Stimulasi kolinergik menimbulkan vasodilatasi sehingga koana membengkak atau terbendung, hasilnya terjadi obstruksi saluran hidung. Stimulasi simpatis servikalis menim bulkan vasokonstriksi hidung.
Dianggap bahwa sistem saraf otonom, karena pengaruh dan kontrolnya atas mekanisme hidung, dapat menimbulkan gejala yang mirip rinitis alergika. Rinopati vasomotor disebabkan oleh gangguan sistem saraf autonom dan dikenal sebagai disfungsi vasomotor. Reaksi reaksi vasomotor ini terutama akibat stimulasi parasimpatis (atau inhibisi simpatis) yang menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskular disertai udema dan peningkatan sekresi kelenjar. 10,
Bila dibandingkan mekanisme kerja pada rinitis alergika dengan rinitis vasomotor, maka reaksi alergi merupakan akibat interaksi antigen antibodi dengan pelepasan mediator yang menyebabkan dilatasi arteriola dan kapiler disertai peningkatan permeabilitas yang menimbulkan gejala obstruksi saluran pernafasan hidung serta gejala bersin dan rasa gatal. Pelepasan mediator juga meningkatan aktivitas kelenjar dan meningkatkan sekresi, sehingga mengakibatkan gejala rinorea. Pada reaksi vasomotor yang khas, terdapat disfungsi sistem saraf autonom yang menimbulkan peningkatan kerja parasimpatis (penurunan kerja simpatis) yang akhirnya menimbulkan peningkatan dilatasi arteriola dan kapiler disertai peningkatan permeabilitas, yang menyebabkan transudasi cairan dan edema. Hal ini menimbulkan gejala obstruksi saluran pernafasan hidung serta gejala bersin dan gatal. Peningkatan aktivitas parasimpatis meningkatkan aktivitas kelenjar dan menimbulkan peningkatan sekresi hidung yang menyebabkan gejala rinorea. Pada pokoknya, reaksi alergi dan disfungsi vasomotor menghasilkan gejala yang sama melalui mekanisme yang berbeda. Pada reaksi alergi, ia disebabkan interaksi antigen – antibodi, sedangkan pada reaksi vasomotor ia disebabkan oleh disfungsi sistem saraf autonom. 10
II.5. Gejala dan Tanda
Gejala penderita rinitis alergi atau rinitis vasomotor kadang – kadang sulit dibedakan karena gejala – gejalanya mirip, yaitu obstruksi hidung, rinorea dan bersin. Biasanya penderita rinitis alergika lebih merasakan gatal dan bersin berulang seperti “ staccato“. Biasanya ia tidak ditemukan atau tidak jelas pada rinitis vasomotor.Reaksi bisa disebabkan oleh disfungsi sistem saraf autonom, tetapi disamping itu, obstruksi hidung, rinorea dan bersin dapat disebabkan oleh faktor iritasi , fisik, endokrin dan faktor lain.Hidung mungkin sensitive terhadap pengaruh hormone, oleh karena itu reaksi rhinitis vasomotor mungkin berhubungan dengan kehamilan atau kontrasepsi per oral, tapi rhinitis vasomotor pada kehamilan segera menyembuh setelah melahirkan dan mungkin berhubungan dengan keseimbangan hormone.
Penderita dengan anamnesis rinitis vasomotor bisa menggambarkan sensitivitas yang tidak biasa terhadap kelembaban udara. Biasanya rinitis non alergika ini disertai dengan gejala – gejala obstruksi saluran pernafasan hidung dan rinorea yang hebat. Biasanya tidak terdapat variasi musim, tetapi gejalanya dapat menyerupai rinitis alergika sepanjang tahun. Tetapi karena mungkin terdapat remisi dan eksaserbasi, maka ia dapat pula menyerupai rinitis alergika musiman. Hal ini terjadi bila pasien sensitif pada perubahan suhu yag menyertai perubahan musim. Biasanya penderita rinitis vasomotor tidak mempunyai riwayat alergi pada keluarganya. Mereka menjelaskan fenomena iritatifnya dimulai di usia dewasa. Jarang terjadi bersin dan rasa gatal.
Hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan, tergantung pada posisi pasien. Terdapat rinorea yang mukus atau serosa, kadang agak banyak. Jarang disertai bersin dan tidak disertai gatal di mata. Gejala memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur karena perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga karena asap rokok dan sebagainya. 10
II.6. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dengan rinoskopi anterior didapatkan konka nasalis inferior mungkin pucat, membengkak dan polipoid. Dapat ditemukan eosinofil di dalam sekresi hidung, seperti yang dapat dijumpai pada rinitis alergika. Walaupun belim diketahui mengapa eosinofil juga ditemukan pada rinitis vasomotor. 10
II.7. Diagnosis
Diagnosis rinitis vasomotor dibuat dengan menyingkirkan kemungkinan lain dengan mengetahui riwayat penyakit, pemeriksaan fisik pada hidung dan tenggorok serta tidak didapatkannya allergen spesifik yang menyebabkan terjadinya gejala tersebut atau dengan pemeriksaan skin tes yang negativ. Perubahan foto rontgen, penebalan membrana mukosa sinus tidaklah spesifik dan tidak bernilai untuk diagnosis. Rinitis vasomotor bisa terjadi bersama – sama dengan rinitis alergika. Setelah menyingkirkan setiap penyebab obstruksi hidung dan sekresi hidung lainnya, maka dapat dibuat diagnosis rinitis vasomotor.
II.8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang digunakan pada rhinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada factor penyebab dan gejala yang menonjol.
Secara garis besar penatalaksanaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Menghindari penyebab
Jika agen iritan diketahui, terapi terbaik adalah dengan pencegahan dan menghindari. Jika tidak diketahui, pembersihan mukosa nasal secar periodik mungkin bisa membantu. Bisa dilakukan dengan menggunakan semprotan larutan saline atau alat irigator seperti Grossan irigator.
2. Farmakologik
Antihistamin mempunyai respon yang beragam. Membantu pada pasien dengan gejala utama rinorea. Selain antihistamin, pemakaian antikolinergik juga efektif pada pasien dengan gejala utama rinorea. Obat ini adalah antagonis muskarinik. Obat yang disarankan seperti Ipratropium Bromida, juga terdapat formula topikal dan atrovent, yang mempunyai efek sistemik lebih sedikit. Penggunaan obat ini harus dihindari pada pasien dengan takikardi dan glaukom sudut sempit.
Steroid topikal membantu pada pasien dengan gejala utama kongesti, rinorea dan bersin. Obat ini menekan respon inflamasi lokal yang disebabkan oleh vasoaktif mediator yang dapat menghambat Phospolipase A2, mengurangi aktivitas reseptor asetilkolin, menurunkan basofil, sel mast dan eosinofil. Efek dari kortikostreroid tidak bisa segera, tapi dengan penggunaan jangka panjang, minimal sampai 2 gr sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Steroid topikal yang dianjurkan seperti Beclomethason, Flunisolide dan Fluticasone. Efek samping dengan steroid ; udem mukosa,eritema ringan.
Dekongestan atau simpatomimetik agen digunakan pada gejala utama hidung tersumbat. Untuk gejala yang multiple, penggunan dekongestan yang diformulasikan dengan antihistamin dapat digunakan. Obat yang disarankan seperti Pseudoefedrin, Phenilprophanolamin dan Phenilephrin serta Oxymetazoline (semprot hidung). Obat ini merupakan agonis reseptor α dan baik untuk meringankan serangan akut. Pada penggunaan topikal yang terlalu lama (> 5 hari) dapat terjadi rinitis medikamentosa yaitu rebound kongesti yang terjadi setelah penggunaan obat topikal > 5 hari. Kontraindikasi pemakaian dekongestan adalah penderita dengan hipertensi yang berat serta tekanan darah yang labil.
Pemberian preparat Kalsium seperti Dumocalsin atau preparat Kalk dapat juga digunakan.Pada rhinitis vasomotor terjadi peningkatan acetilkholin sebagai akibat dari dominasi parasimpatis ,untuk menurunkan kadar asetil cholin maka diperlukan adanya enzyme asetilcholin esterase.Dengan pemberian prerat Kalk dapat meningkatkan kerja enzyme asetil cholin esterase sehingga dapat memecah asetilkolin yang menumpuk tersebut.
3. Bedah
Jika rhinitis vasomotor tidak berkurang dengan terapi diatas, prosedur pembedahan dapat dilakukan antara lain dengan Cryosurgery / Bedah Cryo yang berpengaruh pada mukosa dan submukosa. Operasi ini merupakan tindakan yang cukup sukses untuk mengatasi kongesti, tetapi ada kemungkinan untuk terjadinya hidung tersumbat post operasi yang berlangsung lama dan kerusakan dari septum nasi. Neurectomi n.vidianus merusak baik hantaran simpatis and parasimpatis ke mukosa sehingga dapat menghilangkan gejala rinorea. Kauterisasi dengan AgNO3 atau elektrik cauter dapat dilakukan tetapi hanya pada lapisan mukosa. Cryosurgery lebih dipertimbangkan daripada cauterisasi karena dapat mencapai lapisan submukosa. Reseksi total atau parsial pada konka inferior berhasil baik
Komunikasi dan diskusi dengan pasien merupakan bagian penatalaksanaan medis yang sangat penting, terutama bila tidak ditemukan abnormalitas yang mendasari. Konsep reaksi hidung normal berlebihan harus didiskusikan ke pasien bahwa beberapa orang mempunyai hidung yang sensitif. Penderita dengan sensitivitas hidung dapat diiritasi oleh pengatur udara (AC) atau polusi udara (ruangan yang penuh dengan asap rokok atau smog). Bila telah diterangkan konsep variabilitas biologis dan sensitivitas hidung, pasien akan lebih memahami gangguannya. Pengertian akan sangat membantu pasien untuk menerima dan hidup dengan kelainan ini.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan olahraga dapat meningkatkan daya tahan dan kondisi penderita rhinitis vasomotor. Peningkatan aktivitas fisik berpengaruh pada pengurangan produksi dari protein yang memacu timbulnya mucus. Penjelasan lain menyebutkan dengan olahraga dapat menyebabkan terjadinya vasokonstriksi membrane, karena dengan olah raga dapat meningkatkan kadar adrenalin sehinggga dapat mengurangi sekresi mucus.Juga dengan olahraga akan membentuk reflek naso pulmonal yaitu dengan meningkatkan Volume Tidal ( VT) paru dan diharapkan bila paru terbuka maksimal maka hidung juga akan lebih terbuka, sehingga dapat mengurangi sumbatan hidung. Ini bukanlah suatu solusi permanent dalam menangani rhinitis vasomotor, tetapi dapat dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk pencegahan terjadinya eksaserbasi gejala. 11
II.9. Komplikasi
Biasanya komplikasi yang sering terjadi dari rinitis vasomotor ini adalah polip hidung dan terjadinya sinusitis. 10
KESIMPULAN
Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi pada mukosa hidung yang bukan merupakan proses alergi, non infeksius dan menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologinya dipercaya sebagai akibat ketidakseimbangan saraf otonom pada mukosa hidung sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung.
Rinitis vasomotor sering ditemukan pada usia awitan > 20 tahun dan terbanyak diderita oleh perempuan. Diagnosa rinitis vasomotor ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan skin test mengingat kemiripan gejala yang juga dimiliki oleh rinitis alergika. Rinitis alergika mempunyai hasil skin test yang (-) dan test allergen yang (-).
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya rinitis vasomotor antara lain
Perubahan temperatur ruangan
Parfum
Aroma masakan
Kelembaban udara
Aroma masakan yang terlalu kuat
Asap rokok
Debu
Polusi udara
Stress fisik dan psikis
Terapi rinitis vasomotor secara garis besar adalah dengan :
1. Menghindari penyebab
2. Farmakologik, terdiri dari :
★ Steroid
★ Dekongestan
3. Bedah
artikel yang sangat menarik dan bermanfaat, makasih banyak...
BalasHapusThe information is so exciting, very enjoyable to be listened
BalasHapusOBAT BATUK
OBAT SINUSITIS
OBAT KOLESTEROL
OBAT ASMA
OBAT AMBEIEN
terima kasih sudah berbagi infonya
BalasHapusOBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
OBAT BATUK
Good article. thanks
BalasHapusObat-Herbal-Nyeri-Otot-persendian-akibat-rematik-dan-asam-urat-ampuh
Cara-mengobati-Penderita-kista-payudara-dengan-cepat-secara-alami
Pola-Makan-Berlebih-dan-tidak-teratur-memicu-munculnya-penyakit-Diabetes-Melitus
Kami tunggu informasi selanjutnya !!!
Good artcle, Thanks for the information with us
BalasHapusObat-Tradisional-Ambeien-Ampuh-Secara-Alami
Cara-Mengobati-BAB-Berdarah-Secara-Alami
Cara-Melancarkan-Buang-Air-Besar-Akibat-Penyakit-Ambeien
Cara-Menghilangkan-Benjolan-Di-Anus-Tanpa-Operasi
Very Nice Information.
BalasHapusAgen Resmi Jelly Gamat Qnc Kabupaten Wakatobi
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Bau Bau
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Makassar Sulawesi Selatan
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Palopo
Finally on this day can get the information again thank you for presenting it.
BalasHapusObat Herbal Hipertensi Terbaik
Cara Menyembuhkan Alergi Gatal Pada Kulit Secara Alami
Cara Mengobati Demam Chikungunya Secara Alami
Pengobatan Alami Sembuhkan Penyakit Jantung Koroner
Obat Tradisional Penyakit Lyme
We are provides list of Verified Foogle Packers and Movers get free quotes compare to save money and select the best # www.fooglepackers.com
BalasHapuspackers and movers bangalore
packers and movers gurgaon
packers and movers pune
terima kasih atas informasi yang telah disajikan senang bisa berkunjung di halaman anda dan terima kasih banyak atas ilmunya.
BalasHapusObat Asam Lambung
Obat Infeksi Paru Paru
Obat Stroke Ringan
Obat Kelenjar Tiorid
Obat Kista Payudara
Obat Hepatitis B
Obat Kanker Payudara
Information on this day so very interesting thanks .
BalasHapusJelly Gamat Emas Kapsul
Agen Walatra Sehat Mata
Obat Herbal Sesak Napas Alami
Jelly Gamat Emas Rasa Jeruk
Walatra Jelly Gamat Emas Rasa Jeruk
This new article is interesting and useful for readers, success continues gan!!!
BalasHapusObat Darah Tinggi Herbal Terbaik 100% Alami Ampuh
Cara Paling Ampuh Untuk Mengobati Darah Tinggi Dengan Obat Herbal
Pengobatan Hipertensi Secara Alami yang dapat Menormalkan darah tinggi
Makanan Penakluk Tekanan Darah Tinggi
4 Tanaman Obat Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Cara Cepat Menyembuhkan Sesak Nafas Karena Asam Lambung
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-noida.html
BalasHapushttp://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-ghaziabad.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-faridabad.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-thane.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-navi-mumbai.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-kolkata.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-guwahati.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-chandigarh.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-bangalore.html
BalasHapushttp://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-pune.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-mumbai.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-hyderabad.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-gurgaon.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-chennai.html
http://www.awaypackersmovers.in/packers-and-movers-delhi.html
This article you share is very helpful to me, I am happy to read this article. thanks to the information you shared. Good luck always!!
BalasHapusCara Alami Menyembuhkan Infeksi Saluran Kencing Pada Wanita
Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh Penderita Infeksi Lambung
Cara Menyembuhkan Gondongan
Obat Benjolan Di Langit Langit Mulut
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA great post and I'm happy to be able to read it, hopefully useful and awaited next article.
BalasHapus2 Tanaman Obat Tradisional Disentri Ampuh 100% Alami
Gejala Disentri Yang Harus Diwaspadai
5 Bahaya Disentri Yang Wajib Anda Ketahui
8 Manfaat Mentimun Untuk Mencegah Disentri
Good morning, this morning we will always wait for other interesting information .
BalasHapusAgen Resmi Jelly Gamat QNC
Pengobatan Alternatif Jantung Lemah Yang Alami
Nama Obat Herbal Gagal Ginjal
Waspadai Gejala Dan Penyebab Katarak
Penyebab Sering Kesemutan Pada Tangan Dan Kaki
Askepnya sangat lengkap, bisa kami jadikan referesni kami guna menyajikan artikel kesehatan yang kredibel senang berkunjung dan menyimak halaman anda,
BalasHapusPencegahan Kanker Serviks
Bahaya Keputihan
Hopefully tomorrow can provide this kind of information again.
BalasHapusTanaman Obat Ampuh Mengatasi Migren
Pantangan Bagi Penderita Gula Darah
Obat Alami Untuk Mengobati Meningitis
Cara Mengobati Radang Kandung Empedu Secara Alami
Obat Endokarditis Alami
Thanks for the information presented on your website
BalasHapusVery in waiting for other information
manfaat temulawak untuk hepatitis
daun salam untuk sakit pinggang
obat gendang telinga sakit
Consider the continuous presentation of information on this day.
BalasHapusObat Hernia Alami Tanpa Operasi
Pengobatan Tradisional Hepatitis Akut Terbaru
Obat Radang Sendi Tulang Belakang Alami
Obat Herbal Untuk Diabetes
Obat Alami Untuk Mengobati Angina Pectoris
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-terlaris/
BalasHapushttp://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-cepat-dan-permanen/
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-yang-aman/
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-yang-aman-untuk-ibu-hamil/
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-yang-aman-bpom/
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-yang-bagus-untuk-remaja/
http://www.antiacneliyoskin.com/cream-pencerah-wajah-terbaik/
Always we wait for other information offerings.
BalasHapusPantangan Makanan Untuk Hipertensi
Gejala Kadar Gula Darah Tinggi
Gejala Penyakit TBC Paru
Obat Alami Untuk Mengobati Tumor Payudara
Obat Herbal Untuk Retinoblastoma
Zivilia
BalasHapusObat Sinusitis
Zahra Herbal
This one site can make visitors interested to listen to it.
BalasHapusMakanan Pasca Operasi Usus Buntu Yang Sehat
Pengaruh Kopi Kafein Terhadap Kesuburan Wanita
Walatra Sarang Semut Kapsul
Obat Patah Tulang
Thanks, the article you created is very interesting and easy to understand
BalasHapushttp://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
Thanks really very useful information, hopefully the next post better okay
BalasHapushttp://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
BalasHapushttp://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
Thank you for a good information
BalasHapusObat Herbal Hernia Akut
Pengobatan Gagal Ginjal Selain Cuci Darah
thanks for informations
BalasHapushttps://tokoherbalnesv.blogspot.com/
Not expecting to get very interesting information.
BalasHapusObat Alami Alergi Menahun
Obat Penyakit Kuning Alami
Obat Alami Sakit Perut Melilit
Obat Lambung Perih Alami
very interesting information that was never thought of before, I am waiting for the next article
BalasHapusCara Mengobati Mata Merah Dengan Cocor Bebek
Cara Alami Mengobati Penyakit Herpes
Cara Ampuh Menyembuhkan Mata Minus Akibat Keturunan
Fakta Penting Tentang Diabetes Pada Wanita
Manfaat Daun Antanan Untuk Infeksi Saluran Kencing
Jenis Jenis Mata Katarak
Makanan Sehat Untuk Penderita Kanker Usus
BalasHapusPantangan Makanan Infeksi Usus Besar
Infeksi Lambung Pada Anak-Anak
Penyebab Infeksi Rahim
Information that is so very binding is a lot of visitors to listen to it.
BalasHapusBahaya Abses Gigi
Penyebab Kanker Hati Stadium 4
Obat Alami Polip Kandung Empedu
Obat Herbal Kencing Manis
I am proud of the articles that you have because all the contents are very interesting and very useful.
BalasHapusCara Mengobati Infeksi Usus Secara Alami
Komplikasi dan Pencegahan Infeksi Rahim
Penyebab Ginjal Bengkak dan Pencegahannya
So happy because every day is always presented with interesting information.
BalasHapusApakah Demam Rematik Bisa Disembuhkan ?
thanks for information,,
BalasHapuseverything will work as it should, keep up the spirit
BalasHapusYour article is very satisfying and very good, I'm proud of you.
BalasHapusObat Herbal Paru-Paru Basah
Thank you for our good cooperation, hopefully it can be even better.
BalasHapusBahaya Kista Ginjal
Casino City, Washington - MapYRO
BalasHapusThe area in WYNN includes casinos, bars, entertainment venues, 동두천 출장샵 shopping, The 광주광역 출장마사지 casino also offers luxury 이천 출장마사지 rooms, dining, 과천 출장마사지 spa and 영주 출장샵 entertainment,