BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hipertiroid adalah
suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan
suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam
darah. Sebagian besar kejadian hipertiroid ini di sebabkan oleh beberapa faktor
seperti penyakit, tiroiditis, dan pemasukan yodium yang berlebihan.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone
(TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid
stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke
tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari
yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah
hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat
pada hipertiroid. Tentunya ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah atau mengobati hipertiroid tersebut, seperti merawat gejala-gejala,
obat-obat anti-tiroid, yodium ber-radioaktif, merawat gejala-gejala secara
operasi.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah
definisi hipertiroid?
2. Faktor
apakah yang menyebabkan hipertiroid?
3. Terapi
apa yang dapat dilakukan pada kasus
hipertiroid?
1.3 Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui definisi tentang hipertiroid, faktor penyebab hipertiroid dan terapi
hipertiroid.
BAB
II
KONSEP
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Definisi
Hipertiroid adalah
suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan
suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam
darah. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu
kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat
disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid atau
oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
Hormon-hormon tiroid mensimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi
oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher,
dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea)
dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua
sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).
Kelenjar tiroid
mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan-makanan
seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi
hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah
thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari
masing-masing hormon-hormon tiroid. Hormon yang paling aktif secara biologi
(contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali
dilepas dari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4
dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel-sel.
2.1.2 Etiologi
·
Herediter
·
Toksik Adenoma
·
Tumor kelenjar hipofise
·
Tiroiditis sub akut
·
Kanker tiroid
·
Terapi hormon tiroid berlebihan
(Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E,
Marilynn , 2000 hal 708)
2.1.3 Anatomi Fisiologi
Larynx
Trachea
Thyroid
2.1.4 Manifestasi klinis
·
Apatis
·
Mudah lelah
·
Kelemahan otot
·
Mual
·
Muntah
·
Gemetaran
·
Kulit lembab
·
Berat badan turun
·
Takikardi
·
Mata melotot, kedipan mata berkurang
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A,
Sylvia, 1995, hal 1076)
2.1.5 Faktor resiko
·
Terjadi lebih banyak pada wanita dari
pada laki-laki
·
Pada usia lebih dari 50 tahun
·
Post trauma emosional
·
Peningkatan stress
(Long C, Barbara 1996 hal 109)
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
·
Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit
graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis
·
T3 dan T4 serum : meningkat
·
T3 dan T4 bebas serum : meningkat
·
TSH: tertekan dan tidak berespon pada
TRH ( tiroid releasing hormon)
·
Tiroglobulin : meningkat
·
Stimulasi tiroid 131 : dikatakan
hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH
·
Ambilan tiroid 131 : meningkat
·
Ikatan protein sodium : meningkat
·
Gula darah : meningkat ( kerusakan
adrenal)
·
Kortisol plasma : turun ( menurunnya
pengeluaran oleh adrenal)
·
Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
·
Elektrolit : hponatremi akibat respon
adrenal atau efe delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan
kehilangan dari GI
·
Kateklamin serum : menurun
·
kreatinin urin : meningkat
·
EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik
memendek kardiomegali
(DoengesE, Marilynn,2000 hal 711)
2.1.7 Penatalaksanaan
1.
Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil
atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini
menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.
2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi
propiltiourasil prabedah
3. Pengobatan dengan yodium radioaktif
(Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)
2.1.8 Komplikasi
·
Penyakit jantung
·
Gagal ginjal kronis
·
Fraktur
·
Krisis tiroid
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)
2.2 Konsep Askep
2.2.1 Pengkajian
1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
·
Insomnia, sensitivitas meningkat
·
Otot lemah, gangguan koordinasi
·
Kelelahan berat
·
Data obyektif:
·
Atrofi otot
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
·
Palpitasi
·
Nyeri dada
·
Data obyektif:
·
Disritmia (fibrilasi atrium), irama
galop, murmur
·
Peningkatan tekanan darah, takikardi
saat istirahat
·
Sirkulasi kolaps
3. Integritas ego
Data Subyektif:
·
Mengalami stress yang berat baik
emosional maupun fisik
·
Data obyektif:
·
Emosi labil (euforia sampai delirium),
depresi
4. Eliminasi
Data Subyektif:
·
Urin dalam jumlah banyak
·
Perubahan dalam feses : diare
5. Makan/ minum
Data Subyektif:
·
Kehilangan BB yang mendadak
·
Nafsu makan meningkat, makan banyak,
makan sering, kehausan. Mual muntah
·
Data obyektif:
·
Pembesaran tiroid, goiter
·
Edema non pitting terutama daerah
pretibial
6. Sensori neural
Data obyektif:
·
Bicara cepat dan parau
·
Ganggguan status mental dan perilaku
seperti bingung, disorentai, gelisah, peka rangsang, delirium, sikosis,
stupor,koma
·
Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan,
beberapa bagian tersentak-sentak
·
Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD)
7. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
·
Nyeri orbital, fotofobia
8. Respirasi
Tanda:
·
Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea
·
Dispnea
9.Keamanan
Data subyektif:
·
Tidak toleransi terhadap panas, keringat
berlebihan
·
Alergi terhadapiodium 9 mungkin
digunakan pada pemeriksaan)
Data obyektif:
·
Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis
·
Kulit halus, hangat dan kemerahan,
rambut tipis, mengkilat dan lurus
·
Eksoptalmus: retraksi, iritas pada
kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema ( sering terjadi pada pretibial
yang menjadi sangat parah
10. Seksualitas
Data obyektif;
·
Penurunan libido, hipomenorea, amenorea
dan impoten
11. Penyuluhan/ pembelajaran
Subjektif Data :
·
Riwayat keluarga yang mengalami masalah
tiroid
·
Riwayat hipotiroidis, terapi
hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan
antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian
·
riwayat pemberian insulin yang
menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung trauma, pemeriksaan rontgen dengan
zat kontras
(DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709)
2.2.2
Diagnosa Keperawatan
1.
Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung
2.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme ( peningkatan
nafsu makan/pemasukan dengan
penururunan BB)
3. Kerusaka
integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan dari mata
4.
Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek
pseudokatekolamin dari hormon tiroid
2.2.3 Intervensi
1. Intervensi Dx 1
Tujuan Pasien / criteria evaluasi ;
mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer
normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia
Intervensi :
·
Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan
nadi
·
Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada
yang dikeluhkan pasien
·
Kaji nadi/denyut jantung saat pasien
tidur
·
Auskultasi suara jantung, perhatikan
adanya bunyi jantung tambahan, adanyairamagallop dan murmur sistolik
·
Pantau EKG, catat atau perhatikan
kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmia
·
Observasi tanda dan gejala kehausan yang
hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan
produksi urin dan hipotensi
·
Catat adnya riwayat
asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut
menjadi gagal jantung
·
Kolaborasi
-
Berikan cairan melalui IV sesuai
indikasi
-
Berikan obat sesuai dengan indkasi:
-
Penyekat beta seperti: propanolol
(inderal0, atenolol (tenormin), nadolol (corgard)
-
Hormon tirid antagonis seperti
propiltirourasil (PTU), metimazol (tapazole)
-
Natriun iodida (lugol) atau saturasi
kalium iodida
-
RAI (131 InaL atau 125 InaL)
-
Kortikosteroid
-
Digoksin
-
Furosemid
-
Asetaminofen
·
Relaksan otot
·
Pantau hasil pemeriksaan lab : kalium
serum, kalsium serum,kultur sputum
o
Lakukan pemantauan EKG secara teratur
o
Berikan oksigen sesuai indikasi
o
Siapkan untuk pembedahan
2. Intervensi Dx 2
Tujuan pasien / criteria evaluasi
Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai
laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi
Intervensi
-
Auskultasi bising usus
-
Catat dan laporkan adanyaanoreksia,
kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah
-
Pantau masukan makanan setiap hari. Dan
timbang bb setipa hari serta laporkan adanya penurunan BB
-
Dorong pasien untuk makandan
meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan makanan
tinggi kalori yang mudah dicerna
-
Hindari pemberian makananyang dapat
meningkatkan peristaltik usus (eh, kopi dan makanan berserat lainnya ) dan
cairan yang menyebabkan diare
-
Bicara dengan nada normal
-
Kolaborasi :
-
Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan
diet tinggi kalori, protein, karbohidart dan vitamin
-
Berikan obat dengan indikasi:
o
glukosa,vit B kompleks
o
Insulin (dengan dosis kecil)
3. Intervensi Dx 3
Tujuan / criteria hasil :
Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata,
terbebas dari ulkus
Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan
pada mata dan pencegahan komplikasi
Intervensi
-
Observasi edema peiorbital, gangguan
penutupan kelopakmata. Lapang pandang penglihatan yang sempit, air ata yang
berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda diluar mata dan nyeri
pada mata
-
Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya
pandangan yang kabur atau pandangan ganda( diplopia)
-
Anjurkan pasien menggunakan kaca mata
gelap ketika bangaundan tutup dengan peneutup mata selamatidur sesuai kebutuhan
-
Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan
batasi pemasukan garam jika ada indikasi
-
Berikan kesempatan pasian untuk
mendiskusokan perasaaan tentang perubahanganbaran atau betuk tubuh untuk
meningkatkan gambanran tubuh
-
Instruksikan agar pasien melatih otot
mata ekstraokular jika memungkinkan
-
Kolaborasi
-
berikan obat sesuai indikasi
o
obat tetes mata metilselulosa
o
ACTH, prednison
o
Obat antitiroid
o
Diuretik
-
Siapkan pembedahan
4.intervensi Dx 4
Kriteria hasil:
Tampak rileks
Melapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt
dilatasi
Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk
membagikan perasaannya
Intervensi:
-
Observasi tingkah laku pasien yang
menunjukkan tingkat ansietas
-
Pantau respon fisik, papitsi, gerakan
yang berulang-ulang, hiperventilasidan insomnia
-
Tinggal bersama pasien, mempertahankan
sikap yang teang. Mngakui atau menjawab kekuatiran dan mengijinkan perilaku
pasien yang umum
-
Jelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn
atau suara yang mungkindidengar oleh pasien
-
Bicara yang singkat dengan kata yang
sederhana
-
Kurangi stimulasidari luar. Tempatkan
pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, kurangi lampu yang terang,
kurangi jumlah orang yang berkunjuang
-
Diskusikan dengan pasien aau orang yang
terdekat penyebab emosional yang labil/reaksi psikotik
-
Tekankan harapan bahwa pengendalian
emosi itu harus tetap diberikan sesuai denagan perkembangan terapi obat
-
Kolaborasi;
-
Berikan obat antiansietas
-
Rujukpada sistem penyokong sesuai dengan
kebutuhan seperti konseling, ahli agama dan pelayanan sosial
2.2.4 Implementasi
1. Membangun hubungan saling percaya bersama pasien
dan keluarga
2. Mengkaji TTV
3.
Mengauskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanya
irama gallop dan murmur sistolik
4. Memberikan health edukasi tentang hipertiroid
5. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
terapi obat.
2.2.5 Evaluasi
S : keluhan yang dirasakan pasien
O : pencatatan hasil pemeriksaan terhadap pasien
A : masalah belum teratasi, teratasi sebagian,
masalah teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. curah
jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV
stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental
baik,tidak ada disritmia
2. BB
yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari
tanda-tanda malnutrisi
3. membran
mukosa mata lembab dan terbebas dari ulkus
4. Mampu
mengidentifikasi tindakan untuk memberkan perlindungan pada mata dan pencegahan
komplikasi
5. Tampak
rileks
6. ansietas
berkurang sampai tingkat dapat diatasi
7. Mampu
mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya
3.2 Saran
Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kemajuan penyusunan makalah di masa yang
akan datang.
Thank you for allowing me to share information in your article.
BalasHapusTanaman Obat Infeksi Ginjal
Infeksi Ginjal Pada Anak-Anak
Do you like fishing? visit our website.
BalasHapusUmpan Essen Galatama Ikan Mas
I really like the articles you make. always success
BalasHapusOplosan Essen Galatama Ikan Mas
Your article is very petrified.
BalasHapusUmpan Ikan Nila Badot
The article you created is very helpful. thanks
BalasHapusEssen Ikan Nila Liar Terbaik
Thank you for the information you convey. Let's see our website.
BalasHapusResep Umpan Ikan Patin Babon
Your article is very helpful, let's also see our website.
BalasHapusEssen Oplosan Ikan Nilem Terupdate 2019
Thank you for the very useful information. Also visit our website.
BalasHapusTrik dan Teknik Jitu Mancing Ikan Nila
Your article has the highest rating. Spirit!
BalasHapusEssen Oplosan Ikan Mas Galapung Terjitu
the article that you share is very useful especially for those in need.
BalasHapusEsen Ikan Mas Garung