Selamat Datang Di Beranda Yang Sangat Sederhana Ini....... ^_^

askep hipertiroid


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Sebagian besar kejadian hipertiroid ini di sebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit, tiroiditis, dan pemasukan yodium yang berlebihan. Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Tentunya ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengobati hipertiroid tersebut, seperti merawat gejala-gejala, obat-obat anti-tiroid, yodium ber-radioaktif, merawat gejala-gejala secara operasi.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apakah definisi hipertiroid?
2.      Faktor apakah yang menyebabkan hipertiroid?
3.      Terapi apa yang dapat dilakukan pada kasus  hipertiroid?

1.3  Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui definisi tentang hipertiroid, faktor penyebab hipertiroid dan terapi hipertiroid.





BAB II
KONSEP TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Teori

2.1.1 Definisi

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid atau oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid. Hormon-hormon tiroid mensimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).

Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing hormon-hormon tiroid. Hormon yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel-sel.







2.1.2 Etiologi

·         Herediter
·         Toksik Adenoma
·         Tumor kelenjar hipofise
·         Tiroiditis sub akut
·         Kanker tiroid
·         Terapi hormon tiroid berlebihan
(Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)

2.1.3 Anatomi Fisiologi

Larynx
Trachea
Thyroid

2.1.4 Manifestasi klinis

·         Apatis
·         Mudah lelah
·         Kelemahan otot
·         Mual
·         Muntah
·         Gemetaran
·         Kulit lembab
·         Berat badan turun
·         Takikardi
·         Mata melotot, kedipan mata berkurang
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

2.1.5 Faktor resiko

·         Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
·         Pada usia lebih dari 50 tahun
·         Post trauma emosional
·         Peningkatan stress
(Long C, Barbara 1996 hal 109)

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang

·         Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis
·         T3 dan T4 serum : meningkat
·         T3 dan T4 bebas serum : meningkat
·         TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)
·         Tiroglobulin : meningkat
·         Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH
·         Ambilan tiroid 131 : meningkat
·         Ikatan protein sodium : meningkat
·         Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)
·         Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal)
·         Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
·         Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI
·         Kateklamin serum : menurun
·         kreatinin urin : meningkat
·         EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali
(DoengesE, Marilynn,2000 hal 711)


2.1.7 Penatalaksanaan

1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.
2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah
3. Pengobatan dengan yodium radioaktif
(Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)

2.1.8 Komplikasi

·         Penyakit jantung
·         Gagal ginjal kronis
·         Fraktur
·         Krisis tiroid
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)


2.2 Konsep Askep

2.2.1 Pengkajian

1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
·         Insomnia, sensitivitas meningkat
·         Otot lemah, gangguan koordinasi
·         Kelelahan berat
·         Data obyektif:
·         Atrofi otot


2. Sirkulasi
Data Subyektif:
·         Palpitasi
·         Nyeri dada
·         Data obyektif:
·         Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur
·         Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat
·         Sirkulasi kolaps

3. Integritas ego
Data Subyektif:
·         Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik
·         Data obyektif:
·         Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi
4. Eliminasi
Data Subyektif:
·         Urin dalam jumlah banyak
·         Perubahan dalam feses : diare
5. Makan/ minum
Data Subyektif:
·         Kehilangan BB yang mendadak
·         Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntah
·         Data obyektif:
·         Pembesaran tiroid, goiter
·         Edema non pitting terutama daerah pretibial
6. Sensori neural
Data obyektif:
·         Bicara cepat dan parau
·         Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka rangsang, delirium, sikosis, stupor,koma
·         Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak
·         Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD)
7. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
·         Nyeri orbital, fotofobia
8. Respirasi
Tanda:
·         Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea
·         Dispnea

9.Keamanan
Data subyektif:
·         Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan
·         Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan)
Data obyektif:
·         Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis
·         Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus
·         Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema ( sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah
10. Seksualitas
Data obyektif;
·         Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten
11. Penyuluhan/ pembelajaran
Subjektif Data :
·         Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid
·         Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian
·         riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras
(DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709)





2.2.2  Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu     makan/pemasukan dengan penururunan BB)
3.  Kerusaka integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan dari mata
4. Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek pseudokatekolamin dari hormon tiroid

2.2.3 Intervensi

1. Intervensi Dx 1
Tujuan Pasien / criteria evaluasi ;
mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia
Intervensi :
·         Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadi
·         Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien
·         Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur
·         Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanyairamagallop dan murmur sistolik
·         Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmia
·         Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensi
·         Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung
·         Kolaborasi
-          Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi
-          Berikan obat sesuai dengan indkasi:
-          Penyekat beta seperti: propanolol (inderal0, atenolol (tenormin), nadolol (corgard)
-          Hormon tirid antagonis seperti propiltirourasil (PTU), metimazol (tapazole)
-          Natriun iodida (lugol) atau saturasi kalium iodida
-          RAI (131 InaL atau 125 InaL)
-          Kortikosteroid
-          Digoksin
-          Furosemid
-          Asetaminofen
·         Relaksan otot
·         Pantau hasil pemeriksaan lab : kalium serum, kalsium serum,kultur sputum
o   Lakukan pemantauan EKG secara teratur
o   Berikan oksigen sesuai indikasi
o   Siapkan untuk pembedahan
2. Intervensi Dx 2
Tujuan pasien / criteria evaluasi
Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi
Intervensi
-          Auskultasi bising usus
-          Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah
-          Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta laporkan adanya penurunan BB
-          Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna
-          Hindari pemberian makananyang dapat meningkatkan peristaltik usus (eh, kopi dan makanan berserat lainnya ) dan cairan yang menyebabkan diare
-          Bicara dengan nada normal
-          Kolaborasi :
-          Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidart dan vitamin
-          Berikan obat dengan indikasi:
o   glukosa,vit B kompleks
o   Insulin (dengan dosis kecil)
3. Intervensi Dx 3
Tujuan / criteria hasil :
Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus
Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan pada mata dan pencegahan komplikasi
Intervensi
-          Observasi edema peiorbital, gangguan penutupan kelopakmata. Lapang pandang penglihatan yang sempit, air ata yang berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda diluar mata dan nyeri pada mata
-          Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau pandangan ganda( diplopia)
-          Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika bangaundan tutup dengan peneutup mata selamatidur sesuai kebutuhan
-          Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasi
-          Berikan kesempatan pasian untuk mendiskusokan perasaaan tentang perubahanganbaran atau betuk tubuh untuk meningkatkan gambanran tubuh
-          Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika memungkinkan
-          Kolaborasi
-          berikan obat sesuai indikasi
o   obat tetes mata metilselulosa
o   ACTH, prednison
o   Obat antitiroid
o   Diuretik
-          Siapkan pembedahan
4.intervensi Dx 4
Kriteria hasil:
Tampak rileks
Melapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt dilatasi
Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya
Intervensi:
-          Observasi tingkah laku pasien yang menunjukkan tingkat ansietas
-          Pantau respon fisik, papitsi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasidan insomnia
-          Tinggal bersama pasien, mempertahankan sikap yang teang. Mngakui atau menjawab kekuatiran dan mengijinkan perilaku pasien yang umum
-          Jelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn atau suara yang mungkindidengar oleh pasien
-          Bicara yang singkat dengan kata yang sederhana
-          Kurangi stimulasidari luar. Tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, kurangi lampu yang terang, kurangi jumlah orang yang berkunjuang
-          Diskusikan dengan pasien aau orang yang terdekat penyebab emosional yang labil/reaksi psikotik
-          Tekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai denagan perkembangan terapi obat
-          Kolaborasi;
-          Berikan obat antiansietas
-          Rujukpada sistem penyokong sesuai dengan kebutuhan seperti konseling, ahli agama dan pelayanan sosial
2.2.4 Implementasi
1. Membangun hubungan saling percaya bersama pasien dan keluarga
2. Mengkaji TTV
3. Mengauskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanya irama gallop dan murmur sistolik
4. Memberikan health edukasi tentang hipertiroid
5. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat.

2.2.5 Evaluasi

S : keluhan yang dirasakan pasien
O : pencatatan hasil pemeriksaan terhadap pasien
A : masalah belum teratasi, teratasi sebagian, masalah teratasi.
P : intervensi dilanjutkan







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.      curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia
2.      BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi
3.      membran mukosa mata lembab dan terbebas dari ulkus
4.      Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkan perlindungan pada mata dan pencegahan komplikasi
5.      Tampak rileks
6.      ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
7.      Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya
3.2 Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan penyusunan makalah di masa yang akan datang.